Cosmos caudatus H. B. K |
Nama Ilmiah
Cosmos caudatus H. B. K
Jawa Tengah: Kenikir
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Cosmos
Jenis: Cosmos caudatus H. B. K.
Habitus: Perdu, tinggi 75-100 cm, bau khas.
Batang: Tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, muda berbuu, beruas, hijau keunguan.
Daun: Majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, panjang + 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah.
Buah: Keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Keras, kecil, bentuk jarum, panjang ± 1 cm, hitam.
Akar: Tunggang, putih.
Untuk penambah nafsu makan dipakai + 100 gram daun segar kenikir, dicuci, dimakan sebagai lalab.
Nama Daerah
Melayu: Ulam rijaJawa Tengah: Kenikir
Klasifikasi
Divisi: SpermatophytaSub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Asterales
Suku: Asteraceae
Marga: Cosmos
Jenis: Cosmos caudatus H. B. K.
Ciri-ciri
Batang: Tegak, segi empat, beralur membujur, bercabang banyak, muda berbuu, beruas, hijau keunguan.
Daun: Majemuk, bersilang berhadapan, berbagi menyirip, ujung runcing, tepi rata, panjang 15-25 cm, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, di ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota, panjang + 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman, putik berambut, hijau kekuningan, merah.
Buah: Keras, bentuk jarum, ujung berambut, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Keras, kecil, bentuk jarum, panjang ± 1 cm, hitam.
Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun kenikir mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping minyak atsiri.Khasiat
Daun kenikir berkhasiat sebagai penambah nafsu makan, obat lemah lambung dan untuk mengusir serangga.Untuk penambah nafsu makan dipakai + 100 gram daun segar kenikir, dicuci, dimakan sebagai lalab.
No comments:
Post a Comment